Rails World 2025 di Amsterdam
Tahun 2025 kembali menjadi momen penting bagi komunitas Ruby on Rails dengan terselenggaranya Rails World 2025 di Amsterdam, Belanda. Acara ini bukan sekadar konferensi teknologi, tapi juga perayaan atas keberlangsungan, evolusi, dan kreativitas dari ekosistem Rails. Dengan menghadirkan lebih dari 800 developer dari 62 negara, Rails World 2025 benar-benar menjadi melting pot ide, inovasi, dan pengalaman.
Kalian bisa nonton di Rails World 2025 YouTube playlist
Pembukaan
Acara dibuka oleh David Heinemeier Hansson (DHH) yang kembali menekankan satu pesan klasik “jangan terjebak dalam kompleksitas”. Dalam era di mana banyak framework dan tool cenderung semakin rumit, DHH justru mengingatkan pentingnya menjaga kesederhanaan.
Selain itu, ia mengumumkan Rails 8.1 beta dengan berbagai fitur baru yang siap memperkuat produktivitas developer:
- Markdown Rendering
- Active Job Continuations
- Action Text Lexxy
- Beamer
- Active Record Tenating
- Kamal Geo Proxy
Menariknya, DHH juga mendemonstrasikan bagaimana ia bisa menyalakan laptop Framework, menginstal Omarchy OS, dan menjalankan aplikasi Rails hanya dalam waktu enam menit. Demo ini bukan hanya gimmick, tapi sebuah simbol bahwa Rails masih bisa tetap cepat, efisien, dan relevan di jaman sekarang.
Hotwire Native
Joe Masilotti menutup hari pertama dengan keynote tentang Hotwire Native.
Topik ini menjadi salah satu highlight karena menjawab salah satu kebutuhan terbesar developer masa kini: membangun aplikasi web, iOS, dan Android tanpa menduplikasi business logic.
Dengan pendekatan ini, Rails semakin menegaskan posisinya sebagai “framework full-stack yang sesungguhnya”, mampu mengakomodasi pengembangan lintas platform dalam satu basis kode.
Ruby di Masa Depan
Hari kedua dibuka dengan sesi menarik bersama Aaron Patterson, Hiroshi Shibata, dan Jean Boussier dari tim maintainer Ruby, dipandu oleh Robby Russell.
Mereka berbagi tentang:
- Perkembangan terbaru dalam bahasa Ruby.
- Tantangan teknis yang dihadapi tim inti.
- Harapan dan visi untuk ekosistem Ruby & Rails ke depan.
Sesi ini terasa spesial karena jarang sekali kita bisa mendengar langsung suara dari para maintainer Ruby yang bekerja di balik layar untuk menjaga bahasa ini tetap modern, powerful, dan ramah bagi developer.
Shopify, JIT, dan Ractors
Masih di hari kedua, Aaron Patterson kembali tampil dengan energi penuh.
Ia memaparkan pekerjaan Shopify dalam mengeksplorasi Ractors untuk pemrosesan paralel, perkembangan ZJIT compiler, serta trik menulis kode yang lebih ramah JIT.
Presentasi ini penting karena menyentuh isu performa, salah satu kritik klasik terhadap Ruby. Shopify sebagai salah satu pengguna Rails terbesar di dunia menunjukkan bahwa ada investasi serius untuk menjadikan Ruby & Rails semakin scalable.
Rails at Scale Summit
Inovasi format di Rails World 2025 adalah hadirnya Rails at Scale Summit yang didukung Shopify.
Summit ini fokus pada tantangan menjalankan aplikasi Rails dengan trafik tinggi dan kompleksitas besar.
- Dihadiri oleh engineer dari 36 perusahaan.
- Peserta dibatasi hanya 100 orang agar diskusi lebih dalam dan personal.
- Format satu track dengan ruang untuk networking santai.
Hasilnya? Feedback sangat positif. Banyak peserta merasa bisa berbagi dan belajar secara jujur tanpa tekanan. Summit ini memperlihatkan bahwa Rails bukan hanya framework untuk startup kecil, tapi juga mampu menopang sistem berskala besar.
Pengalaman Unik dan Kreatif
Rails World 2025 juga menonjol dengan sentuhan kreatif di luar sesi teknis.
Beberapa di antaranya:
- Ruby Embassy & Ruby Passport: pengalaman ala birokrasi lucu lengkap dengan stempel paspor dan bahkan lightsaber.
- Ruby Phone: instalasi interaktif di mana peserta bisa mengirim pesan video, meninggalkan catatan, atau ngobrol spontan lewat telepon yang terhubung.
- Baltic Ruby Bingo Boat: transportasi unik menuju venue, menambah warna khas Amsterdam.
- Lightning Track: 16 pembicara membawakan presentasi singkat nan padat, dipandu oleh Huntress.
- Closing Party di Straat Museum: ditutup dengan pesta meriah berisi musik, seni, makanan, dan tarian.
Bagian ini membuktikan bahwa Rails World bukan hanya konferensi tech yang kaku, melainkan juga ruang sosial untuk merayakan budaya developer.
Kesimpulan
Rails World 2025 di Amsterdam berhasil membuktikan tiga hal penting:
-
Rails masih relevan dan berkembang.
Dengan hadirnya Rails 8.1 dan inovasi seperti Hotwire Native, Rails terus beradaptasi dengan kebutuhan zaman. -
Komunitas adalah kekuatan utama.
Lebih dari 800 developer berkumpul, saling berbagi ilmu, pengalaman, bahkan humor. Energi positif ini adalah bahan bakar bagi ekosistem Rails. -
Rails siap untuk skala besar.
Rails at Scale Summit menegaskan bahwa Rails bisa menjadi tulang punggung aplikasi dengan jutaan pengguna dan trafik tinggi.
Secara keseluruhan, Rails World 2025 bukan hanya sekadar update teknis, tapi juga bukti bahwa Rails adalah komunitas global yang hidup, kreatif, dan penuh inovasi.
Menuju Rails World 2026
Tahun depan, Rails World akan digelar di Austin, Texas pada akhir September 2026.
semoga author bisa ke sana ya